MATERI TROUBLESHOOTING JARINGAN
KURIKULUM 2013
1.
PEMECAHAN MASALAH
LAPISAN FISIK ( PHYSICAL LAYER )LAN.
1. Pemecahan masalah Lapisan Fisik ( Physical Layer )LAN.
Lapisan
fisik (Physical Layer) merupakan lapisan dasar dari semua jaringan dalam model
referensi OSI dimana lapisan ini berfungsi untuk mentransmisikan sinyal data
analog maupun digital. Selain itu, lapisan fisik dapat digunakan untuk
menentukan karakteristik dari kabel yang digunakan untuk menghubungkan komputer
dalam jaringan sehingga sarana sistem pengiriman data ke perangkat lain yang
terhubung dalam suatu jaringan komputer. Pada lapisan ini yang akan menjelaskan
mengenai jarak terjauh yang mungkin digunakan oleh media fisik serta mengatur
bagaimana cara melakukan collision
control. Physical Layer juga memiliki tujuan utama, seperti.
o Menspesifikasikan standar untuk berinteraksi dengan media
jaringan.
o Menspesifikasikan kebutuhan media untuk jaringan.
o Menetukan karakteristik kabel untuk menghubungkan komputer
dengan jaringan.
o Mentransfer dan menentukan bagaimana bit data dikodekan.
o Format sinyal electrical untuk transmisi lewat media
jaringan.
o Sinkronisasi transmisi sinyal.
o Menangani interkoneksi fisik (kabel), mekanikal, elektrikal
dan procedural.
o Mendeteksi error selama transmisi.
a. Identifikasi masalah dan lapisan
fisik
Lapisan
ini mendefinisikan antarmuka dan mekanisme untuk meletakkan bit-bit data diatas
media jaringan seperti kabel, radio dan cahaya. Selain itu, lapisan ini dapat
mendefinisikan tegangan listrik, arus listrik, modulasi sinkronisasi antar bit,
pengaktifan dan pemutusan koneksi serta beberapa karakteristik kelistrikan
untuk media transmisi seperti kabel UTP / STP, kabel koaksial atau kabel fiber
optic. Protocol pada PHY Layer mencakup IEEE 802.3; RS-232C; X.21; repeater;
transceiver; kartu jaringan atau Network Interface Card (NIC) dan pengabelan
untuk beroperasi.
b. Standart pengkabelan EIA 506
Standar pengkabelan UTP diatur oleh Electronics Industry
Alliance/Telecommunication Industry Association (EIA/TIA).
Jika kita lihat, maka urutan
warna T568A dari kiri ke kanan adalah:
putih-hijau, hijau, putih-oranye, biru, putih-biru, oranye,
putih-coklat, coklat.putih-oranye, oranye, putih-hijau, biru, putih-biru, hijau, putih-coklat, coklat.
Pada kabel jenis Crossover standar, jika salah satu ujung Pin memiliki susunan warna berdasarkan aturan T568A, maka ujung Pin yang lain harus memiliki urutan warna berdasarkan standar T568B.
- Deteksi kesalahan
• HDLC (High Level Data Link Control) Digunakan dalam jaringan X.25
a. Vertical Redundancy Check / VRC
ASCII huruf "A" adalah 41h
100 0001 ASCII 7 bit
1100 0001 ASCII dengan pariti ganjil
0100 0001 ASCII dengan pariti genap
longitudinal check
E H 1 0 0 1 0 1 0 0 0 Horizontal
R E 0 1 1 0 0 0 0 0 1 Parity
T C 0 0 0 1 1 1 0 1 1 Bits
I K 1 0 0 0 1 0 0 1 0
C 0 0 0 1 1 0 1 0 0
A 1 1 1 0 0 1 1 0 0
L
1 1 0 0 0 1 0 1 0
Bit 1 : 1 0 0 0 1 B
Bit 2 : 0 0 0 0 0 C
Bit 3 : 0 0 0 0 0 C
Bit 4 : 0 0 0 0 0
Bit 5 : 0 0 0 0 0
Bit 6 : 1 1 1 1 0
Modulo 2 Aritmetic
- IEEE lapisan MAC48-bit addressing
- Switch sebagai multi port jembatan
Fungsi Switch
Simbol Switch
Cara Kerja SWITCH
Type Switch
Nama
field
|
Ukuran
|
Keterangan
|
Source Port
|
2 byte (16 bit)
|
Mengindikasikan
sumber protokol lapisan aplikasi yang mengirimkan segmen TCP yang
bersangkutan. Gabungan antara field Source IP Address dalam header
IP dan field Source Port dalam field header TCP
disebut juga sebagai source socket, yang berarti sebuah
alamat global dari mana segmen dikirimkan. Lihat juga Port TCP.
|
Destination Port
|
2 byte (16 bit)
|
Mengindikasikan
tujuan protokol lapisan aplikasi yang menerima segmen TCP yang bersangkutan.
Gabungan antara field Destination IP Address dalam header IP dan field
Destination Port dalam field header TCP disebut juga sebagai socket
tujuan, yang berarti sebuah alamat global ke mana segmen akan dikirimkan.
|
Sequence Number
|
4 byte (32 bit)
|
Mengindikasikan
nomor urut dari oktet pertama dari data di dalam sebuah segmen TCP yang
hendak dikirimkan. Field ini harus selalu diset, meskipun tidak ada data
(payload) dalam segmen.
Ketika memulai sebuah sesi koneksi TCP, segmen dengan flag SYN (Synchronization) diset ke nilai 1, field ini akan berisi nilai Initial Sequence Number (ISN). Hal ini berarti, oktet pertama dalam aliran byte (byte stream) dalam koneksi adalah ISN+1. |
Acknowledgment Number
|
4 byte (32 bit)
|
Mengindikasikan
nomor urut dari oktet selanjutnya dalam aliran byte yang diharapkan oleh
untuk diterima oleh pengirim dari si penerima pada pengiriman selanjutnya.
Acknowledgment number sangat dipentingkan bagi segmen-segmen TCP dengan flag
ACK diset ke nilai 1.
|
Data Offset
|
4 bit
|
Mengindikasikan
di mana data dalam segmen TCP dimulai. Field ini juga dapat berarti ukuran
dari header TCP. Seperti halnya field Header Length dalam header IP,
field ini merupakan angka dari word 32-bit dalam header TCP. Untuk sebuah
segmen TCP terkecil (di mana tidak ada opsi TCP tambahan), field ini diatur
ke nilai 0x5, yang berarti data dalam segmen TCP dimulai dari oktet ke 20
dilihat dari permulaan segmen TCP. Jika field Data Offset diset ke nilai
maksimumnya (24=16) yakni 15, header TCP dengan ukuran terbesar
dapat memiliki panjang hingga 60 byte.
|
Reserved
|
6 bit
|
Direservasikan untuk digunakan
pada masa depan. Pengirim segmen TCP akan mengeset bit-bit ini ke dalam nilai
0.
|
Flags
|
6 bit
|
Mengindikasikan flag-flag TCP yang
memang ada enam jumlahnya, yang terdiri atas: URG (Urgent), ACK
(Acknowledgment), PSH (Push), RST (Reset), SYN (Synchronize), dan FIN
(Finish).
|
Window
|
2 byte (16 bit)
|
Mengindikasikan
jumlah byte yang tersedia yang dimiliki oleh buffer host penerima segmen yang
bersangkutan. Buffer ini disebut sebagai Receive Buffer, digunakan untuk
menyimpan byte stream yang datang. Dengan mengimbuhkan ukuran window ke
setiap segmen, penerima segmen TCP memberitahukan kepada pengirim segmen
berapa banyak data yang dapat dikirimkan dan disangga dengan sukses. Hal ini
dilakukan agar si pengirim segmen tidak mengirimkan data lebih banyak
dibandingkan ukuran Receive Buffer. Jika tidak ada tempat lagi di dalam
Receive buffer, nilai dari field ini adalah 0. Dengan nilai 0, maka si
pengirim tidak akan dapat mengirimkan segmen lagi ke penerima hingga nilai
field ini berubah (bukan 0). Tujuan hal ini adalah untuk mengatur lalu lintas
data atau flow control.
|
Checksum
|
2 byte (16 bit)
|
Mampu
melakukan pengecekan integritas segmen TCP (header-nya dan payload-nya).
Nilai field Checksum akan diatur ke nilai 0 selama proses kalkulasi checksum.
|
Urgent Pointer
|
2 byte (16 bit)
|
Menandakan
lokasi data yang dianggap "urgent" dalam segmen.
|
Options
|
4 byte (32 bit)
|
Berfungsi
sebagai penampung beberapa opsi tambahan TCP. Setiap opsi TCP akan memakan
ruangan 32 bit, sehingga ukuran header TCP dapat diindikasikan dengan
menggunakan field Data offset.
|
- Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer cukup host name (nama Komputer).
- Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah.
- Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet.
Top-Level Domains
- com : Organisasi Komersial
- edu : Institusi pendidikan atau universitas
- org : Organisasi non-profit
- net : Networks (backbone Internet)
- gov : Organisasi pemerintah non militer
- mil : Organisasi pemerintah militer
- num : No telpon
- arpa : Reverse DNS
- xx : dua-huruf untuk kode negara (id:Indonesia,sg:singapura,au:australia,dll)
Bagaimana DNS Bekerja?
- Resolvers mengirimkan queries ke name server
- Name server mencek ke local database, atau menghubungi name server lainnya, jika ditemukan akan diberitahukan ke resolvers jika tidak akan mengirimkan failure message
- Resolvers menghubungi host yang dituju dengan menggunakan IP address yang diberikan name server
- Net bios
Menyediakan transmisi tanpa koneksi yang tidak menjamin suksesnya pengiriman paket, besarnya tidak lebih besar dari 512 bytes. Metode datagram ini digunakan oleh naming services.
sedangkan untuk jenis T568B urutannya adalah:
Dua urutan
warna diatas adalah urutan warna yang telah menjadi standar internasional dalam
Cabling jaringan. selanjutnya, berdasarkan perbedaan urutan warna kedua Pin
dari suatu kabel masih dapat dibagi lagi menjadi 2 jenis, yaitu straigh-through
dan cross-over:
1.
Straigh-Through
Istilah Straigh-Through digunakan
untuk kabel LAN yang memiliki urutan warna yang sama pada kedua ujung Pin.
misalnya ujung Pin yang satu memiliki urutan warna jenis T568A (putih-hijau, hijau, putih-oranye, biru, putih-biru, oranye,
putih-coklat, coklat), maka ujung Pin yang lainnya juga harus
memiliki urutan warna berdasarkan standar T568A. jika yang digunakan oleh salah
satu Pin adalah standar T568B, maka ujung Pin lainnya juga harus memiliki
urutan warna berdasarkan standar T568B. anda dapat membuat kabel jenis
straigh-through tanpa menggunakan aturan warna T568A maupun T568B asalkan dikedua
ujung Pin memiliki urutan warna yang sama.
Kabel jenis Straigh-through
digunakan untuk menghubungkan dua buah device yang tidak sejenis (mis:
komputer-Switch/Hub, Komputer-Router, Router-Switch, dlsb)
2.
Cross
over
Berbeda dengan kabel jenis
straigh-trough, kabel jenis Crossover memiliki urutan warna yang berbeda
dikedua ujungnya. namun, perbedaan warna ini tidak boleh sembarangan, karena
kedua ujung ini juga memiliki aturan urutan warna.
Jika anda membuat urutan sendiri
pada sebuah kabel LAN, maka urutan warna pada Pin Crossover-nya adalah : urutan
warna ke-1 Pin pertama menjadi urutan ke-3 pada Pin kedua, urutan ke-2 pada Pin
pertama menjadi urutan warna ke-6 pada Pin kedua.Kabel jenis Crossover
digunakan pada saat kita menghubungkan 2 buah device yang sejenis
(mis:komputer-komputer, komputer-Router, Switch-Hub, Router-router, Switch).untuk
lebih jelasnya anda dapat memperhatikan contoh gambar dibawah ini
c.
Pengujian kabel pada jaringan.
Setelah kedua ujung kabel UTP dihubungkan dengan LAN
Tester,diperoleh data sebagai berikut :
Led 1 : menyala
Led 2 : menyala
Led 3 : menyala
Led 4 : menyala
Led 5 : menyala
Led 6 : menyala
Led 7 : menyala
Led 8 : menyala
jika lampu led yang pada LAN tester
menyala semua, dari nomor 1 sampai 8 berarti telah sukses. Kalau ada salah satu
yang tidak menyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah.
Cara paling mudah yaitu tekan (press) lagi menggunakan tang. Kemungkinan pinnya
belum tembus. Kalau sudah kita tekan tetapi masih tidak nyambung, maka coba
periksa korespondensinya antar pin udah 1-1 atau belum.
TROUBLESHOOTING DATA LINK LAYER LAN
2.
TROUBLESHOOTING DATA LINK LAYER LAN
Strategi pertama menggunakan
kode-kode pengkoreksian error (error-correcting codes) dan strategi kedua
menggunakan kode-kode pendeteksian error (error-detecting codes). Ketika
penerima melihat codeword yang tidak valid, maka penerima dapat berkata bahwa
telah terjadi error pada tranmisi (Codeword Hamming). Salah satu kode
pendeteksian yang digunakan adalah kode polynomial/cyclic redundancy code
(CRC).
Probabilitas dari koreksi kesalahan
(P3) adalah 0, diasumsikan bahwa probabilitas dari error bit (Pb) adalah
konstan untuk setiap bit yang dapat dinyatakan dalam :
Contoh-contoh protokol data link
Dengan bit pariti dikenal 3 deteksi kesalahan, yaitu :
Setiap karakter yang dikirimkan (7
bit) diberi 1 bit pariti. Bit pariti ini diperiksa oleh penerima untuk
mengetahui apakah karakter yang dikirim benar atau salah. Cara ini hanya dapat
melacak 1 bit dan berguna melacak kesalahan yang terjadi pada pengiriman
berkecepatan menengah, karena kecepatan tinggi lebih besar kemungkinan terjadi
kesalahan banyak bit.
Kekurangan : bila ada 2 bit yang
terganggu ia tidak dapat melacaknya karena paritinya akan benar.
Contoh
:
b.
Longitudinal
Redundancy Check / LRC
LRC untuk data dikirim secara blok.
Cara ini seperti VRC hanya saja penambahan bit pariti tidak saja pada akhir
karakter tetapi juga pada akhir setiap blok karakter yang dikirimkan. Untuk
setiap bit dari seluruh blok karakter ditambahkan 1 bit pariti termasuk juga bit
pariti dari masing-masing karakter.
DATA
FLOW
V
C 1 0 1 0 0 1 1 0 1 LRC
Gambar
Longitudinal Redundancy Check
Tiap blok mempunyai satu karakter khusus yang disebut Block
Check Character (BCC) yang dibentuk dari bit uji. dan dibangkitkan dengan cara
sebagai berikut : " Tiap bit BCC merupakan pariti dari semua bit dari blok
yang mempunyai nomor bit yang sama. Jadi bit 1 dari BCC merupakan pariti genap
dari semua bit 1 karakter yang ada pada blok tersebut, dan seterusnya".
Contoh
:
Bit
0 : 1 1 1 1 0
Parity : 0 1 1 1 0
Kerugian
: terjadi overhead akibat penambahan bit pariti per 7 bit untuk karakter.
Cyclic Redundancy Check / CRC
Digunakan pengiriman berkecepatan tinggi, sehingga perlu
rangkaian elektronik yang sukar. CRC dapat dijelaskan dengan memberikan sebuah
blok k bit dari sejumlah bit atau pesan yang ditransmisikan secara umum pada
urutan n bit yang dikenal sebagai sebuah Frame check sequence (FCS). Jadi hasil
dari frame adalah k+n bit. Pada penerima membagi frame yang masuk dengan jumlah
n jika tidak ada sisa berarti tidak ada error (kesalahan).
Cara CRC mengatasi masalah overhead dan disebut pengujian
berorientasi bit, karena dasar pemeriksaan kemungkinan kesalahan adalah bit
atau karakter dan menggunakan rumus matematika yang khusus.
Modulo 2 Aritmetic menggunakan penambahan biner dengan tidak
ada carrier yang hanya operasi Exlucive Or (XOR). Pengurangan biner dengan
tidak ada carri juga diinterpretasikan operasi Exlucive Or (XOR).
MAC Address terdiri dari 48 bit tetapi biasanya ditulis
dalam 12 bit Heksadesimal dengan ketentuan 6 bit sebagai kode pabrik yang
ditentukan oleh IEEE dan 6 bit berikunya adalah nomor serial peralatan yang
dikeluarkan oleh pabrik.
Untuk melakukan pengiriman data diperlukan kombinasi antara
pengalamatan secara fisik dan pengalamatan secara logik pengalamatan secara
logik biasa disebut dengan IP Address (nomor IP), berada pada layer network nomor IP diperlukan oleh perangkat lunak
untuk mengidentifikasi komputer pada jaringan namun nomor identitas yang
sebenarnya diatur oleh NIC (Network
Interface Card) atau kartu Jaringan yang juga mempunyai nomor unik.
Pengalih jaringan (atau switch)
adalah sebuah alat jaringan yang melakukan penjembatan taktampak (penghubung
penyekatan (segmentation) banyak jaringan dengan pengalihan berdasarkan alamat
MAC).
Switch jaringan dapat digunakan
sebagai penghubung komputer atau penghala pada satu area yang terbatas,
pengalih juga bekerja pada lapisan taut data (data link), cara kerja pengalih
hampir sama seperti jembatan (bridge), tetapi switch memiliki sejumlah porta
sehingga sering dinamakan jembatan pancaporta (multi-port bridge).
Biasanya
switch banyak digunakan untuk jaringan LAN token star.Dan switch ini digunakan
sebagai repeater/penguat. Berfungsi untukmenghubungkan kabel-kabel UTP (
Kategori 5/5e ) komputer yang satudengan komputer yang lain. Dalam switch
biasanya terdapat routing,routing sendiri berfungsi untuk batu loncat untuk
melakukankoneksi dengan komputer lain dalam LAN.
Switch
adalah hub pintar yang mempunyai kemampuan untuk menentukantujuan MAC address
dari packet. Daripada melewatkan packet ke semua port, switch meneruskannya ke
port dimana ia dialamatkan. Jadi, switchdapat secara drastis mengurangi traffic
network.Switch memelihara daftar MAC address yang dihubungkan ke
port-portnyayang ia gunakan untuk menentukan kemana harus mengirimkan paketnya.
Karena ia beroperasi pada MAC address bukan pada IP address,switch secara umum
lebih cepat daripada sebuah router.
Pada
diagram atau bagan jaringan, sebuah Switch seringkali dinyatakan dengan simbol
khusus. Berikut ini di sajikan simbol yang digunakan untuk menggambarkan
Switch.
A. Menggunakan
Power Cycle
1. PC0
bersiap untuk mengirim data ke PC2 melalui switch. Sinyal dari data tersebut
merupakan ARP dan ICMP. ARP berfungsi untuk mengenali MAC address dari penerima
karena kondisi semua komputer pada awalnya adalah mati, sedangkan ICMP adalah
paket data yang dibawa oleh sinyal tersebut.
2. Lalu
oleh switch sinyal tersebut disebar kepada semua komputer yang terhubung untuk
mengetahui siapa penerima sinyal tersebut. Sinyal tersebut masih berupa ARP.
Karena yang dituju oleh sinyal dari PC0 adalah PC2 , maka PC1 dan PC3 menolak
dan PC2 menerima sinyal tersebut.
3. PC2
mengirim balik sinyal berupa ARP tersebut kepada switch yang berisi informasi
MAC Address PC2 sebagai balasan sekaligus untuk melaporkan bahwa PC2 sudah
menerima sinyal tersebut.
4. Oleh
switch, sinyal ARP balasan tersebut langsung dikirim kembali ke komputer asal
tanpa menyebar sinyal ke seluruh komputer. Hal ini terjadi karena switch lebih
cerdas dibanding HUB yang langsung mengetahui siapa pengirim asal sinyal.
5. Pada
kondisi ini tugas ARP sebagai pencatat MAC Address dari penerima selesai.
Sekarang adalah tugas ICMP untuk pengiriman paket. Dapat dilihat amplop bewarna
ungu adalah paket ICMP.
6. Oleh
PC0 paket tersebut dikirim ke switch untuk dikirim kepada penerima ,yaitu PC2
Oleh switch , ICMP langsung dikirim ke PC2, tanpa disebar ke seluruh komputer
terlebuh dahulu.
7. Oleh
PC2 paket dikirim kembali ke switch sebagai balasan untuk melapor bahwa PC2
telah menerima paket ICMP dari PC0.
8. Switch
mengirim paket ICMP balasan dari PC2 langsung ke PC0
9. Dengan
demikian selesai lah simulasi step by step pengiriman paket dari PC0 ke PC2
menggunakan switch.
B. Tanpa
Power Cycle
Pada kondisi ini, pengiriman paket dimulai dari awal tanpa
kondisi dimana status komputer mati. Oleh karena itu, kita hanya perlu menekan
tombol “Reset Simulation”. Sehingga pada simulasi ini hanya diperlukan paket
ICMP tanpa sinyal ARP, dikarenakan MAC Address yang dibawa oleh sinyal ARP tadi
sudah terdeteksi pada kasus sebelumnya.
1. Mula-mula
PC0 bersiap untuk mengirim paket ICMP ke tujuan yaitu PC2.
2. Lalu
oleh PC0 paket ICMP dikirim ke switch untuk diteruskan kepada penerima.
3. Lalu
oleh switch, paket ICMP langsung diberikan kepada tujuan yaitu PC2. Kondisi ini
terjadi karena PC0 sudah mengenal MAC Address dari PC2, sehingga switch pun
bisa langsung mengenali komputer mana yang dituju oleh PC0.
4. Oleh
PC2 paket ICMP dikembalikan ke switch sebagai balasan bahwa PC2 telah menerima
paket dari PC0.
5. Oleh
HUB paket ICMP balasan tersebut diteruskan ke penerima yaitu PC0 sebagai
pengirim awal.
6. Dengan
begitu komunikasi antara PC0 dan PC2 menggunakan ICMP telah berakhir dan status
ICMP adalah Successful.
Ada beberapa jenis Switch yang beredar di pasaran, yang
bekerja di Layer 2 dan Layer 3 pada lapisan OSI.
ATM Switch : Asynchronous Transfer Mode adalah
mode transfer yang disusun dalam bentuk sel-sel. Maksud asinkronus adalah
pengulangan sel yang mengandung informasi dari pengguna tidak perlu periodik.
ISDN Switch : ISDN (Integrated Services Digital
Network) Switch atau yang dikenal sebagai istilah Frame relay switch over ISDN
yang biasanya terdapat pada Service Provider bekerja seperti halnya switch,
tapi memiliki perbedaan yaitu interface yang digunakan berupa ISDN card atau
ISDN router.
DSLAM Switch :
A Digital Subscriber Line Access Multiplexer (DSLAM, sering diucapkan dee-lam)
memungkinkan telepon garis untuk membuat koneksi cepat ke Internet. Ini adalah
perangkat jaringan, yang terletak di bursa telepon dari penyedia layanan, yang
menghubungkan beberapa pelanggan Digital Subscriber Lines (DSLs) dengan
kecepatan tinggi backbone Internet line menggunakan multiplexing teknik. Dengan
menempatkan DSLAMs terpencil di lokasi terpencil dengan sentral telepon ,
perusahaa telepon menyediakan layanan DSL ke lokasi sebelumnya di luar
jangkauan efektif.
Ethernet
Switch :
Sebuah Switch Ethernet adalah LAN interkoneksi perangkat yang beroperasi pada
lapisan data-link (lapisan 2) dari model referensi OSI . saklar pada dasarnya
mirip dengan jembatan, tetapi biasanya mendukung jumlah yang lebih besar dari
segmen LAN terhubung dan memiliki kemampuan manajemen yang lebih kaya. LAN
modern semakin diganti media bersama media diaktifkan, dengan menginstal switch
Ethernet dan jembatan di tempat hub dan repeater. Partisi logis ini lalu lintas
ke perjalanan hanya selama segmen jaringan di jalur antara sumber dan tujuan.
Hal ini mengurangi bandwidth yang terbuang dari hasil dari mengirim paket ke
bagian jaringan yang tidak perlu menerima data. Ada juga manfaat dari
pengamanan ditingkatkan (pengguna kurang mampu tap-in ke's data pengguna lain),
manajemen yang lebih baik (kemampuan untuk mengontrol siapa yang menerima
informasi apa (yaitu Virtual LAN) dan untuk membatasi dampak dari masalah
jaringan), dan kemampuan untuk mengoperasikan beberapa link di full duplex
(duplex lebih dari setengah diperlukan untuk mengakses bersama-sama).
Port uplink :
Port uplink adalah sebuah port dalam sebuah hub atau [[switch jaringan]|switch]]
yang dapat digunakan untuk menghubungkan hub/switch tersebut dengan hub lainnya
di dalam sebuah jaringan berbasis teknologi Ethernet. Dengan menggunakan uplink
port, hub-hub pun dapat disusun secara bertumpuk untuk membentuk jaringan yang
lebih besar dengan menggunakan kabel Unshielded Twisted Pair yang murah. Jika
memang hub yang digunakan tidak memiliki port uplink, maka kita dapat
menggunakan kabel UTP yang disusun secara crossover.
3.
PEMECAHAN
MASALAH
LAPISAN TRANSPORTASI JARINGAN LAN
a. UDP ( User Datagram Protocol )
adalah transport layer yang tidak andal ( unreliable ), connectionless (tidak
berbasis koneksi) data yang dikirimkan dalam bentuk packet tidak harus
melakukan call setup seperti pada TCP. Selain itu, data dalam protokol UDP akan
dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor identifier. Sehingga sangat
besar sekali kemungkinan data sampai tidak berurutan dan sangat mungkin
hilang/rusak dalam perjalananan dari host asal ke host tujuan. Tergantung pada
host penerima/tujuan, apakah akan meminta kembali pakcet yang rusak atau
hilang. UDP merupakan kebalikan dari transport layer TCP. Dengan menggunakan
UDP, setiap aplikasi socket dapat mengirimkan paket – paket yang berupa
datagram. Istilah datagram diperuntukkan terhadap paket dengan koneksi yang
tidak andal ( unreliable service ). Koneksi yang andal selalu memberikan
keterangan apabila pengiriman data gagal, sedangkan koneksi yang tidak andal
tidak akan mengirimkan keterangan meski pengiriman data gagal. UDP tidak
menjamin kevalidan data saat data sampai ke si penerima.
c. TCP ( Transmission Control Protocol
) merupakan protocol transport yang andal ( reliable ), dikarenakan protokol
TCP mempunyai mekanisme yang memastikan packet dapat diterima oleh client. Pada
saat TCP mengirimkan data ke penerima, TCP akan memberikan state
acknowledgement. Apabila state acknowledgement tidak diterima, maka TCP akan
secara otomatis mengirim ulang data dan menunggu dengan selang waktu tertentu
namun apabila dalam selang waktu tertentu TCP gagal mengirimkan data, maka
koneksi akan dihentikan. TCP memiliki algoritma yang digunakan untuk
memperkirakan round-trip time ( RTT ) yaitu waktu yang dibutuhkan pada saat
pengiriman data antara client dan server. TCP mempunyai karakteristik sebagai
protokol yang berorientasi koneksi (Connection oriented). Sebelum terjadi
proses tranfer data, maka yang pertama dilakukan adalah kedua belah pihak
melakukan caal request dan call accept. Protokol TCP menggunakan jalur data
full duplex yang berarti antara kedua host terdapat dua buah jalur, jalur masuk
dan jalur keluar sehingga data dapat dikirimkan secara simultan.
c. Header TCP
Ukuran dari header TCP adalah
bervariasi, yang terdiri atas beberapa field yang ditunjukkan dalam gambar dan
tabel berikut. Ukuran TCP header paling kecil (ketika tidak ada tambahan opsi
TCP) adalah 20 byte.
d.
NCP (Network Control Protocol), untuk menetapkan dan mengkonfigurasi protokol
jaringan lapisan yang berbeda.
4. PEMECAHAN MASALAH
(TROUBLESHOOTING ) LAN
1. Domain Name System (DNS) adalah
distribute database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name
resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control
Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung
ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host
name sebuah komputer ke IP address. Selain digunakan di Internet, DNS juga
dapat di implementasikan ke private network atau intranet dimana DNS memiliki
keunggulan seperti:
DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon. Dimana
setiap komputer di jaringan Internet memiliki host name (nama komputer) dan
Internet Protocol (IP) address. Secara umum, setiap client yang akan
mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain, akan menggunakan host
name. Lalu komputer anda akan menghubungi DNS server untuk mencek host name
yang anda minta tersebut berapa IP address-nya. IP address ini yang digunakan
untuk mengkoneksikan komputer anda dengan komputer lainnya.
Struktur DNS
Root-Level Domains
Domain ditentukan berdasarkan
tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut dengan level.
Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain di
ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah
(“.â€).
Pada bagian dibawah ini adalah
contoh dari top-level domains:
Host Names
Domain name yang digunakan dengan
host name akan menciptakan fully qualified domain name
Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan
nama komputer ke IP address (memetakan). Client DNS disebut dengan resolvers
dan DNS server disebut dengan name servers. Resolvers atau client mengirimkan
permintaan ke name server berupa queries. Name server akan memproses dengan
cara mencek ke local database DNS, menghubungi name server lainnya atau akan
mengirimkan message failure jika ternyata permintaan dari client tidak
ditemukan. Proses tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu
permintaan dari client dengan cara memetakan nama komputer (host) ke IP
address.
NetBIOS (singkatan dari istilah dalam bahasa
Inggris: Network
Basic Input/Output System) adalah sebuah spesifikasi yang dibuat oleh International
Business Machine
(sebenarnya dibuat oleh Sytek Inc. untuk IBM) dan Microsoft yang mengizinkan aplikasi-aplikasi terdistribusi agar dapat
saling mengakses layanan jaringan, tanpa memperhatikan protokol transport yang digunakan. Versi NetBIOS paling baru adalah
NetBIOS versi 3. Implementasi versi awal dari NetBIOS hanya mengizinkan jumlah
node yang terhubung hingga 72 node saja. Versi-versi selanjutnya
memperluas jumlah node yang didukung hingga ratusan node dalam sebuah
jaringan. NetBIOS yang berjalan di atas protokol TCP/IP (NetBIOS over TCP/IP)
didefinisikan dalam RFC 1001, RFC1002, dan RFC 1088.
Fungsi NetBIOS
1.
Naming Services
2.
DataGram Support
3.
Session Support
Memungkinkan transmisi dimana sebuah
virtual circuit session diadakan sedemikian rupa sehingga pengiriman paket
dapat dipantau dan dikenali.